“Ibu, saya berasal dari mana? Seks itu apa?” Jika sebagai orang tua, Anda mendapat pertanyaan seperti itu, apa reaksi Anda? Apakah Anda akan terkejut lalu mengalihkan topik pembicaraan? Atau Anda akan menjawab: “Nanti Sayang, tunggu kamu besar, baru akan Ibu jelaskan.” Kapan sebaiknya anak-anak mengetahui tentang seks? Kapan pendidikan seks sebaiknya mulai diberikan?
Mengapa Perlu Pendidikan Seks?
Anak-anak dan remaja rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Jika tidak mendapatkan pendidikan seks yang sepatutnya, mereka akan termakan mitos-mitos tentang seks yang tidak benar. Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan langsung dari orang tua yang memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak mereka.
Hasil survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks pranikah. Angka yang memprihatinkan di negeri yang cukup menjunjung tinggi nilai moral sehubungan seks. Mengapa mereka bisa melakukan hubungan seks pranikah? Penyebabnya karena kurangnya pendidikan seks kepada anak dan remaja. Kapan pendidikan seks bisa mulai dilakukan?
Kapan Pendidikan Seks Dimulai?
Kapan pendidikan seks bisa mulai diberikan kepada anak? Beberapa orang tua sering menjawab pertanyaan seks dengan jawaban singkat: “Tunggu kamu besar!”. Sebenarnya waktu terbaik memberikan pendidikan seks adalah sejak dini! Pendidikan seks dimulai bahkan sejak anak masih balita.
Jika Anda menunda memberikan pendidikan seks pada saat anak Anda mulai memasuki usia remaja, maka itu sudah terlambat. Karena di zaman di mana informasi mudah didapat dari Internet dan teman sebaya, maka saat anak usia remaja mereka telah mengetahui lebih banyak tentang seks dan kemungkinan besar dari sudut pandang yang salah.
Bagaimana Pendidikan Seks Diberikan?
Bagaimana cara terbaik memberikan pendidikan seks kepada anak-anak Anda? Berikut ini beberapa tahapan umur dan cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan tingkat usia anak Anda.
    
      Balita (1-5 tahun)
      Pada usia ini, Anda bisa mulai menanamkan pendidikan seks. Caranya  cukup mudah, yaitu dengan mulai memperkenalkan kepada si kecil  organ-organ seks miliknya secara singkat. Tidak perlu memberi penjelasan  detail karena rentang waktu atensi anak biasanya pendek.
Misalnya saat memandikan si kecil, Anda bisa memberitahu berbagai organ tubuh anak, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, dan jangan lupa penis dan vagina atau vulva. Lalu terangkan perbedaan alat kelamin dari lawan jenisnya, misalnya jika si kecil memiliki adik yang berlawanan jenis.
      Selain itu, tandaskan juga bahwa alat kelamin tersebut tidak  boleh dipertontonkan dengan sembarangan, dan terangkan juga jika ada  yang menyentuhnya tanpa diketahui orang tua, maka si kecil harus  berteriak keras-keras dan melapor kepada orang tuanya. Dengan demikian,  anak-anak Anda bisa dilindungi terhadap maraknya kasus kekerasan seksual  dan pelecehan seksual terhadap anak.
      Usia 3-10 tahun
      Pada usia ini, anak biasanya mulai aktif bertanya tentang seks.  Misalnya anak akan bertanya dari mana ia berasal. Atau pertanyaan yang  umum seperti bagaimana asal-usul bayi. Jawaban-jawaban yang sederhana  dan terus terang biasanya efektif.
Contoh #1: “Bayi berasal dari mana?” Anda bisa menjawab dari perut ibu. Atau Anda bisa tunjukkan seorang ibu yang sedang hamil dan menunjukkan lokasi bayi di perut ibu tersebut.
Contoh #2: “Bagaimana bayi keluar dari perut Ibu?” Anda bisa menjawab bayi keluar dari lubang vagina atau vulva supaya bisa keluar dari perut ibu.
      Contoh #3: “Mengapa bayi bisa ada di perut?” Anda bisa menjawab  bahwa bayi di perut ibu karena ada benih yang diberikan oleh ayah  kepada ibu. Caranya adalah ayah memasukkan benih tersebut menggunakan  penis dan melalui vagina dari ibu. Itu yang dinamakan hubungan seks, dan  itu hanya boleh dilakukan oleh pria dan wanita yang telah menikah.
      Usia Menjelang Remaja
      Saat anak semakin berkembang, mulai saatnya Anda menerangkan  mengenai haid, mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik yang  terjadi pada seorang remaja. Anda bisa terangkan bahwa si gadis kecil  akan mengalami perubahan bentuk payudara, atau terangkan akan adanya  tumbuh bulu-bulu di sekitar alat kelaminnya.
   
      Usia Remaja
      Pada saat ini, seorang remaja akan mengalami banyak perubahan  secara seksual. Anda perlu lebih intensif menanamkan nilai moral yang  baik kepadanya. Berikan penjelasan mengenai kerugian seks bebas seperti  penyakit yang ditularkan dan akibat-akibat secara emosi.     
Menurut penelitian, pendidikan seks sejak dini akan menghindari kehamilan di luar pernikahan saat anak-anak bertumbuh menjadi remaja dan saat dewasa kelak. Tidak perlu tabu membicarakan seks dalam keluarga. Karena anak Anda perlu mendapatkan informasi yang tepat dari orang tuanya, bukan dari orang lain tentang seks.



0 komentar:
Posting Komentar