Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

PMI Akan Terbitkan Buku Panduan Penanganan Jenazah Korban Bencana

PMI menggelar workshop Manajemen Jenazah (Dead Bodies Management) di Pusdiklat PMI Provinsi Jawa Tengah, sepanjang 18-20 Oktober 2010. Ditargetkan melalui workshop ini, PMI akan memiliki panduan tetap dan prosedur yang terstandar terkait penanganan jenazah dari korban-korban bencana.

Selama ini PMI dikenal masyarakat sebagai organisasi kemanusiaan yang tak hanya memberikan bantuan tapi juga kerap terlibat dalam proses evakuasi korban-korban bencana, baik itu bencana alam maupun bencana konflik. Bahkan di lapangan, beberapa instansi lain bahkan kerap kali menyerahkan tanggung jawab evakuasi dan transportasi jenazah kepada PMI.

Berkaitan erat dengan kebutuhan peningkatan kualitas layanannya, kini PMI menargetkan untuk memiliki panduan tetap sekaligus prosedur yang terstandar khusus untuk penanganan jenazah korban bencana.

“Buku panduan manajemen jenazah diperlukan sebagai standar PMI dalam penanganan jenazah dari kejadian bencana alam dan konflik,” tutur dr.Ritola Tasmaya MPH, Pengurus Pusat PMI Bidang Penanggulangan Bencana, saat membuka acara di Pusdiklat PMI Provinsi Jawa Tengah, Semarang (18/10).

Ia menambahkan, ada dua hal yang perlu dibahas dalam penyusunan pedoman ini. Pertama, penanganan jenazah itu sendiri termasuk pemakamannya dan tatalaksananya sesuai kemampuan PMI, kedua tentang bagamana protokol yang berkaiatan dengan aspek security, indentifikasi yang ada di kepolisian / DVI (Disaster Victim Identifikation), terang Ritola.

Kegiatan ini diikuti 15 peserta dari PMI wilayah Jawa dan Sumatera dan melibatkan beberapa narasumber dari bidang yang terkait, yaitu Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Mabes Polri yang tercatat berpengalaman dalam hal identifikasi jenazah dan dua dokter senior PMI.

“Jadi kedepan PMI diharapkan bisa untuk menangani jenazah tidak hanya evakuasi,” ungkap Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah Sasongko Tedjo, di Pusdiklat PMI Provinsi Jawa Tengah, Senin (18/10).

Selama ini, PMI selalu terlibat dalam proses evakuasi korban bencana maupun konflik. Kegiatan evakuasi dan transportasi jenazah lebih banyak dikerjakan oleh relawan yang belum memiliki pengetahuan forensik. Dengan adanya buku panduan, diharapkan proses evakuasi dan transportasi jenazah menjadi lebih baik dan bermartabat, serta meningkatkan kemungkinan untuk mendukung kemudahan identifikasi jenazah korban. Selain itu, PMI juga menargetkan bahwa buku panduan ini menjadi pedoman sosialisasi pada masyarakat dan organisasi kemanusiaan lain terkait penanganan jenazah yang benar.*

(Foto: Ilustrasi evakuasi korban bencana dari PMI Provinsi Papua Barat dalam penanganan korban bencana banjir bandang di Wasior)

0 komentar:

MyFreeCopyright.com Registered & Protected Submit Express Inc.Submit Express - SEO Services