Foto saya
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Keselamatan Di Perjalanan Saat Mengevakuasi Korban Dalam Konflik Senjata

Melaksanakan tugas-tugas kepalangmerahan di daerah konflik bersenjata adalah suatu pekerjaan yang penuh resiko, terkadang nyawa menjadi taruhannya. Telah banyak diberitakan gugurnya petugas kemanusiaan (bukan hanya palang merah/bulan sabit merah) di daerah konflik bersenjata, baik karena kejahatan perang maupun karena kelalaiannya sendiri. Peristiwa yang mengenaskan dan juga merupakan tragedy kemanusiaan adalah dibunuhnya enam orang delegasi medis ICRC di Chechnya pada 17 Desember 1996, dan yang terakhir adalah dibomnya gudang pangan milik ICRC di Afghanistan oleh pasukan ultramodern Amerika Serikat.


Banyak factor yang menyebabkan terjadinya penyerangan terhadap instalasi, kendaraan atau individu palang merah, diantaranya adalah:
  1. Lambang yang tidak jelas terlihat, siang maupun malam
  2. Tidak mempergunakan lambang sebagaimana mestinya
  3. Kelalaian sepanjang perjalanan
  4. Tidak menghormati Konvensi-konvensi Jenewa 1949 dan Protokol-protokol Tambahannya tahun 1977 oleh Pihak Peserta Pertikaian.

Pada bagian ini akan dibahas mengenai apa yang harus dilakukan pada saat dalam perjalanan di jalan raya di daerah konflik dan bagaimana membuat lambang yang dapat terlihat baik malam maupun siang.

1. KEAMANAN DALAM PERJALANAN DAN PADA SAAT MEMBAWA ORANG YANG TERLUKA MELALUI DARAT
Saat yang paling berbahaya bagi sukarelawan adalah pada saat mereka sedang dalam perjalanan, masalah yang timbul dan mengancam nyawa biasanya adalah: terkena serangan dari pihak yang bertikai, melindas ranjau darat anti wahana atau personil dan etika dalam perjalanan disaat berhadapan dengan pos militer.
Dalam buku terbitan ICRC yang berjudul Care in the Field for Victims of Weapons of War. Karya: Robin Coupland,. Åsa Molde dan John Navein. Tahun 2001, disampaikan beberapa tips selama diperjalanan.
Sehingga sangat ariflah bila kita memperhatikan tips-tips berikut.

Sebelum meninggalkan pos, harap diperhatikan beberapa hal berikut:
  • Rencanakan bagaimana menangani dan merujuk orang yang terluka sebelum anda meninggalkan pos pengumpulan.
  • Ambil perlengkapan sejumlah yang sesuai dengan perawatan yang akan diberikan dan jumlah korban yang akan dirujuk dan tingkat skill sukarelawan yang mendampingi.
  • Gunakan alat transportasi rujukan sesuai kebutuhan (ingat perbedaan antara orang yang terluka dalam kondisi tidur, duduk dan berjalan).
  • Ketahui rute perjalanan sebelum anda berangkat.
  • Gunakan peta atau gunakan panduan yang benar.
  • Periksa kemungkinan adanya pertempuran atau ranjau darat di jalan.
  • Ketahui seperti apa sifat para tentara yang bertugas di pos pemeriksaan dan masyarakat local terhadap anda dan organisasi anda.

Pada saat diperjalanan perhatikan hal-hal:
  • Periksa kendaraan anda.
  • Beritahukan tujuan dan waktu keberangkatan dan kedatangan yang diharapkan kepada penguasa, komandan dan markas anda/struktur komando mengenai .
  • Atur sebelumnya check-ins dengan pangkalan dari tiap waktu atau lokasi sepanjang perjalanan.
  • Hindari perjalanan pada dini hari, di sore hari atau malam hari.
  • Upayakan perjalanan dengan minimal dua kendaraan.
  • Hindari melintasi lubang jalan atau benda yang tergeletak di jalan.
  • Tetap berjalan diatas permukaan yang keras.
  • Tetap pada lajur kendaraan lain bila anda berjalan di jalan.
  • Jangan keluar dari jalan untuk segala alasan, bahkan turun dari mobil.
  • Kenali siapa yang ada dalam kendaraan anda dan kendaraan lain.

Jangan lupa:
  • kecukupan bahan bakar
  • radio yang bekerja atau telpon genggam (ketahui frekuensi/nomer)
  • suku cadang, dongkrak, kotak peralatan dll.
  • makanan, air dan sleeping bags yang cukup untuk melindungi dari kemungkinan keterlambatan
  • kotak pertolongan pertama yang ada di mobil
  • surat-surat yang terkait dengan kendaraan
  • fungsi dari sabuk pengaman: gunakan selama perjalanan; lepaskan bila lingkungan tidak aman
  • soft drinks, permen (mungkin rokok)
  • bendera palang merah yang jelas terlihat

Selain hal-hal tersebut diatas, perlu juga diperhatikan mengenai keamanan untuk diri sendiri. Harap perhitikan:
  • Yakinkan bahwa anda telah membawa/memakai:
  • dokumen pengenal diri, KTA PMI
  • badge atau pakaian dan rompi dengan lambang palang merah
  • makanan atau air yang cukup untuk segala kemungkinan keterlambatan
  • sleeping bags dan perlengkapan untuk bermalam
  • uang seperlunya
  • beberapa informasi tertulis tentang organisasi PMI (dalam bahasa yang tepat)
  • nomer telepon, alamat dan frekuensi radio yang relevan
  • sarana hiburan bila anda membutuhkan

Jangan:
  • menggunakan pakaian militer atau yang mirip dengannya
  • membawa apapun yang membuat anda dihubungkan dengan mata-mata (mis. binoculars)
  • membawa kamera
  • mengenakan jam atau perhiasan dll. yang berharga mahal
  • membawa senjata dalam kendaraan, INGAT ATURAN : SENJATA TIDAK BOLEH ADA DALAM KENDARAAN ATAU POS PERTOLONGAN MEDIS

Pada saat anda tiba atau akan tiba di pos pemeriksaan sebaiknya anda memperjatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Turunkan kecepatan dengan baik, jangan mengerem dengan mendadak.
  • Bila gelap, nyalakan lampu dalam kendaraan dan matikan lampu utama bila menuju pos pemeriksaan sehingga tidak menyilaukan penjaga.
  • Matikan radio dan telepon; jangan menggunakannya sampai anda hilang dari pandangan pos pemeriksaan.
  • Jangan menggunakan kacamata hitam dan topi.
  • Buka jendela.
  • Jaga agar tangan tetap terlihat.
  • Bersikaplah penuh penghormatan, tegar dan bersahabat.
  • Keluar dari kendaraan hanya bila aman dan perlu.
  • Jangan menjalankan kendaraan tanpa meminta izin.
  • Patuhi perintah.
JANGAN EMOSIONIL DENGAN TENTARA DI POS PEMERIKSAAN


2. DIBAWAH PERLINDUNGAN LAMBANG PALANG MERAH/ BULAN SABIT MERAH
Seperti telah diungkapkan dimuka, bahwa salah satu faktor terjadinya penyerangan adalah tidak jelasnya lambang atau ketidaktepatan penggunaan lambang. Di lapangan banyak terlihat sukarelawan PMI yang menggunakan lambang seadanya, misalnya ketebalan palang yang tidak tepat, dasar dari lambang palang merah tidak berwarna putih (seharusnya putih), ukuran lambang tidak memungkinkan untuk terlihat dari jarak jauh. Dalam situasi konflik hal tersebut sangat merugikan organisasi dan terutama sukarelawan itu sendiri, karena ia dapat menjadi objek serangan baik sengaja maupun tidak sengaja.
Di bawah ini penulis akan membantu pembaca untuk menentukan ukuran dan bahan dasar yang tepat terhadap pembuatan lambang yang akan di aplikasikan pada kendaraan, seragam atau gedung PMI dan pos-pos pertolongannya. Sebagai panduan penulis merujuk pada artikel karya Gerald C Cauderay. 1990. Visibility of the Distinctive Emblem on Medical Establishments, Units, and Transports. Panduan ini juga dapat diaplikasikan bila ingin membuat lambang Bulan Sabit Merah.
Cauderay menulis artikel tersebut berdasarkan atas hasil dari penelitian yang dilakukannya dengan berbagai sudut pandang, baik udara maupun darat.

Dari hasil penelitian tersebut, terungkap bahwa pada ukuran tertentu dan jarak pandang tertentu akan mempengaruhi apakah lambang dapat terlihat atau tidak. Pada malam hari lambang seharusnya mendapat penerangan atau terbuat dari bahan reflector sehingga walaupun gelap tetap dapat terlihat.

0 komentar:

MyFreeCopyright.com Registered & Protected Submit Express Inc.Submit Express - SEO Services